Senin, 21 April 2014
Keberhasilan Kurikulum 2013
Sedikitnya ada dua faktor besar dalam ke berhasilan kurikulum 2013. Pertama, penentu, yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsur; (i) ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum; (ii) penguatan peran pemerintah daam pembinaan dan pengawasan; dan (iii) penguatan manajemen dan budaya sekolah.
Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan besar di dalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap perubahan.
Sumber : http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-5
Berkait dengan faktor pertama, Kemdikbud sudah mendesain strategi penyiapan guru sebagaimana digambarkan pada skema penyiapan guru yang meibatkan tim pengembang kurikulum di tingkat pusat; instruktur diklat terdiri atas unsur dinas pendidikan, dosen, widyaswara, guru inti, pengawas, kepala sekolah; guru utama meiputi guru inti, pengawas, dan kepala sekolah; dan guru mereka terdiri atas guru kelas, guru mata pelajaran SD, SMP, SMA, SMK.
Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013, yaitu kompetensi pedagogi; kompetensi akademik (keilmuan); kompetensi sosial; dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.
Kesiapan guru lebih penting daripada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan besar di dalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap perubahan.
Sumber : http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-5
DOKUMEN DAN PERATURAN KURIKULUM 2013
Yang membutuhkan Dokumen dan Peraturan Kurikulum 2013 buat Arsip di sekolah dan Referensi silahkan klik link ini : http://adf.ly/kW2jt
KISI KISI UKK MTS TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Bagi Bapak dan Ibu atau siapa saja yang belum punya Kisi2 UKK MTs. Silahkan klik link ini : http://adf.ly/kVzGH
SURAT EDARAN EMIS PENDIS
Dalam rangka meningkatkan kualitas data dan informasi pendidikan Islam di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Direktur Jenderal Pendidikan Islam menyampaikan kebijakan sebagai berikut:
1. Penjaringan data dilaksanakan melalui pendataan EMIS
2. Aplikasi pendataan EMIS merupakan system pendataan berbasis web yang dapat diakses melalui situs :http://emispendis.kemenag.go.id
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) SARPRAS TINGKATKAN TRANSPARANSI LAYANAN BANTUAN MADRASAH
Makassar (Pendis) - "Dari tahun ke tahun kita akan membenahi layanan pemberian bantuan sarana dan prasarana madrasah agar berjalan dengan transparan dan akuntabel." ungkap Direktur Pendidikan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Prof. H. Phil. Nur Kholis Setiawan, Ph.D pada acara Sosialisasi Pendayagunaan Sarpras Madrasah, Rabu (16/4).
"Masyarakat diharapkan mudah mengakses informasi bantuan-bantuan sarana dan prasarana yang akan diluncurkan oleh Kementerian Agama RI, salah satunya dengan mengoptimalkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sarpras." lanjut Nur Kholis.
Masalah bantuan sarana dan prasarana selama ini masuk menjadi persoalan yang krusial yang harus ditangani oleh Direktorat Pendidikan Madrasah, papar Nur Kholis, di samping lima faktor lainnya yaitu masalah Barang dan Jasa (Barjas), Bantuan Sosial (Bansos), Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), BOS dan Batuan Siswa Miskin (BSM).
SIM Sarpras akan membantu siapa saja yang ingin mengakses semua bantuan yang diberikan oleh Kementerian Agama. Dengan demikian pelayanan bantuan sarpras akan berjalan dengan transparan dan adil, mulai dari BantuanRKB, Rehab Madrasah, Peralatan pendidikan dan lain-lain. Dengan adanya SIM ini juga akan meminimalisirhuman error dalam layanan bantuan sarpras.
Menurut Nur Kholis, dengan kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini menjadi keniscayaan bagi kita untuk mengelola manajemen secara terbuka. Diakui selama ini, banyak proposal yang diajukan oleh madrasah, tapi tidak jelas mekanisme dan parameternya.
Di hadapan para Kabid Pendidikan Madrasah/TOS, Kasi Sarpras Kanwil Kementerian Agama se-Indonesia dan Penanggungjawab MAN Insan Cendekia, Nur Kholis menyampaikan bahwa kita serius untuk mendirikan MAN IC yang semula baru 3 MAN IC Serpong, Gorontalo dan Jambi akan ditambah lagi menjadi 20 lokasi di Indonesia.
Nur Kholis meyakini kerjasama sinergis ini harus dilakukan oleh Kementerian Agama Pusat, Pemerintah Daerah dan Kemitraan lain dalam hal penyiapan lahan, pendanaan, dan skema quality control bagi niat mulia tersebut. "Nah di sinilah pentingnya para Penanggung Jawab MAN IC di 20 Provinsi dihadirkan untuk memahami dengan benar tentang visi, misi dan pengembangan MAN IC".
Pikiran-pikiran brillian dari Bapak dan Ibu ini sangat penting dalam upaya mensofistikasi program-program pengembangan madrasah agar lebih baik. "Hanya dengan kebersamaan dan komitmen tinggi disertai dengan niat yang lurus ikhtiar memberdayakan anak madrasah akan terwujud" tegas Nur Kholis Setiawan.
(RB/ra)Sumber : http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=7040#.U1T1bFV_vNk
Langganan:
Postingan (Atom)